Friendship

Friendship
Friendship

Into the Wild

Adventure

Selasa, 16 April 2013

0 Saat Berpisah

Kita sudah berpisah bertahun-tahun yang lalu, semua hal yang dulu menyakitkan bahkan untuk dibicarakan sekarang tampak jauh berbeda. Setelah berlalu beberapa waktu, ternyata tidak ada hal yang benar-benar menyakitkan. Bahkan perpisahan itu sendiri bukanlah hal yang menyakitkan. Kita bisa tersenyum sekarang, membicarakan perpisahan ketika itu.
Aku tidak pernah tahu kalau hidup bisa benar-benar berbeda dalam beberapa tahun. Sekarang anakmu sudah belajar berjalan dan memanggilmu mama. Semua orang senang membicarakan masa lalu dengan tatapan menerawang dan senyum mengambang, dulu begitulah yang terjadi, bahkan ingatan kita sedikit berhianat dan mengisi kekosongan yang telah kita lupakan dengan caranya sendiri. Namun kekosongan itu selalu berada di sana, dan kita bisa menyembuhkan segala luka hanya dengan membiarkannya berlalu.
Setiap hari kita berpisah dengan segala hal tanpa tahu apakah akan ketemu lagi atau tidak. Ketika berangkat kerja kita berpisah dengan bapak, ibu, dan kita punya ilusi bahwa kita akan pasti ketemu lagi ketika pulang kerja. Ketika keluar ruangan kita berpisah dengan laptop, buku, meja dan kursi dan kita punya ilusi bahwa ketika masuk ruangan kita akan ketemu mereka lagi. Suatu ketika ilusi itu akan berhianat, ketika kita pulang dan ayah telah tiada, atau ketika masuk ruangan dan laptop itu sudah tidak di sana lagi.
Beberapa tahun ini aku belajar filsafat. Aku masih muda dan harus berbuat lebih banyak kesalahan. Filsafat adalah ilmu yang harus ditakuti orang-orang muda. Tidak ada apa-apa di sana kecuali kekosongan yang abadi, seperti lubang hitam tanpa ujung, bahkan cahaya pun terserap ke sana.
Detik demi detik berlalu, hari demi hari datang dan pergi, kepedihan dan kebahagiaan kita, kemanakah mereka pergi dan haruskan kita sesali saat kita tahu bahwa kita di sini karena kita berpisah dengan segalanya. 

Posting Komentar 0 komentar:

Posting Komentar