Apa yang diinginkan oleh seorang laki-laki atau oleh semua orang?
Jika harus menjawab pertanyaan ini, jawabannya adalah semuanya, semua yang bisa dimiliki. Akan tetapi setelah memiliki semuanya, ia takkan terbebas dari keinginan yang lebih dalam lagi. Seperti sebuah kotak pandora yang didalamnya berisi keinginan.
Kebebasan harusnya adalah satu-satunya yang diinginkan, namun kebebasan memiliki dua wajah yang saling bertentangan. Semakin seseorang memiliki sesuatu yang berarti, semakin kebebasannya terampas, karena ia harus menjaga yang dimilikinya tersebut. Memiliki suara yang indah, seorang penyanyi harus rela tidak makan sambal, gorengan, dan segala hal yang dapat merusak suaranya. Memiliki wajah yang cantik seseorang perempuan harus berhati-hati tidak berada di bawah terik terlalu lama. Memiliki tubuh yang seksi seseorang harus menjaga makanannya dan tetap berolah raga secara teratur. Memakai baju yang bagus seseorang tidak akan berani duduk begitu saja di tanah. Jadi sebenarnya memiliki sesuatu berarti kehilangan sesuatu yang lain pada saat yang sama. Untuk mendapatkan sesuatu diperlukan pengorbanan yang sepadan.
Dengan demikian yang dilakukan seseorang untuk memperoleh kebebasan hasilnya adalah kehilangan kebebasan yang lain. Sangat disayangkan manusia terjebak dalam labirin kehidupan yang sepele. Semua orang berputar-putar untuk pada akhirnya kembali ke tempat yang semula. Puncak dari semua keinginan adalah tidak menginginkan apa-apa.
Manusia terikat oleh kebutuhan-kebutuhan dasar yang bersifat fisik maupun non-fisik. Kebutuhan dasar fisik sebenarnya sederhana saja, yaitu syarat minimal untuk hidup, sesuap nasi dan seteguk air. Namun kebutuhan akan pengakuan, harga diri, adalah kebutuhan yang membuat manusia membangun peradabannya. Nilai-nilai yang dianggap penting seperti kekayaan, keindahan, kekuasaan, menjadi wacana sepanjang kehidupan ini yang sesungguhnya tidak berarti apa-apa selain sebuah konsep omong kosong yang seolah-olah dipahami bersama-sama.
Di jaman post-modernism manusia telah mulai lelah dengan semua konsep itu. Setiap orang bebas memiliki persepsi sendiri tentang semua hal. Nilai-nilai yang selama ini dianggap sakral telah kehilangan hegemoninya. Beberapa orang telah memasuki jaman itu, namun kebanyakan masih tertinggal dan hidup di jaman modern, di jaman klasik, bahkan ada yang masih hidup di jaman jauh sebelum itu. Seseorang yang sangat cantik menurutku adalah seseorang yang biasa-biasa saja bagi orang lain. Kecantikan adalah sebuah konsep yang personal. Konsep tersebut tidak sakral dan dapat berubah kapan saja, sama seperti semua konsep yang lainnya. Oleh karena itu sebaiknya setiap orang mengambil jarak dari konsep yang dimilikinya, jangan sampai ia tersesat di labirin yang diciptakannya sendiri.
Posting Komentar 0 komentar: