Bayangkan rasa takut itu tidak hadir dalam diri kita, apa yang akan terjadi?
Banyak orang bergulat dengan rasa takut sepanjang hidupnya. Hidupnya diwarnai dengan beraneka warna ketakutan yang beberapa di antaranya sama sekali tidak masuk akal. Apa yang menakutkan bagi seseorang sering kali tidak menakutkan bagi seseorang yang lain. Hal ini membuktikan bahwa takut hanyalah perasaan idividual atau subjektif. Jika seseorang dapat mengatasi rasa takutnya yang sebagian besar sebenarnya tidak perlu maka hidupnya akan lebih bebas dan menyenangkan. Ketakutan itu lebih seperti tembok yang memenjara dan membelenggu. Nietscze berpandangan bahwa sebenarnya moral berakar dari rasa takut.
Bila manusia tidak memiliki rasa takut, barangkali hidup ini akan menjadi medan pertempuran yang sengit yang penuh dengan anarki. Takut itu sendiri sebagian besar berasal dari ketakutan akan hilangnya eksistensi diri yang sering diidentikkan dengan kematian. Eksistensi adalah kunci hidup manusia. Manusia melakukan apa yang mereka lakukan adalah untuk merasakan eksistensinya dan mereka akan merasa menderita jika eksistensinya dilukai atau diabaikan. Mengapa orang ingin dianggap penting, ingin memiliki banyak harta, ingin memiliki segalanya yang bisa dimiliki, ingin hidup abadi, semua itu adalah demi eksistensi yang sesungguhnya tidak sepenuhnya milik kita. Orang-orang demikian adalah mereka yang tidak percaya diri dan memendam ketakutan terhadap ketidak pastian eksistensi diri tersebut.
Posting Komentar 0 komentar: