Secara harfiah paradox berarti lawan asas. Misalnya penjahat malah dilindungi oleh negara, kebo nusu gudel, pagar makan tanaman, dan banyak lagi. Pokoknya kita sudah dikepung oleh paradox.
Kenapa paradox? Karena kita hidup di jaman postmodern dimana ruang dan waktu telah lebur dan orang-orang telah diracuni deconstruction yang menghendaki semua tatanan diporak-porandakan dan diganti dengan tatanan baru yang fleksibel yang bisa diulur ke sana ke mari. Setiap orang dipersilahkan (malahan ditantang) untuk menghancurkan semua sistem yang masih bisa dihancurkan. Dedengkotnya, Kang Derrida dengan lemah lembut berkata, ’go there you cannot go; to the impossible, it is indeed the only way of coming and going’. Sebuah ajakan pemurtadan terhadap ajaran lama yang sudah maton dan mendarah daging. Celakanya ajakannya itu diikuti oleh banyak orang yang tidak berdaya mempertahankan nilai-nilai kolot mereka.
Paradox sebenarnya sama sekali bukan hal yang baru. Dalam dunia pewayangan tersebutlah kisah begawan Wisrawa yang mengajarkan ilmu kesejatian hidup Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu pada dewi Sukesi. Mengetahui hal itu para dewa menjadi marah dan melakukan segala cara untuk menggagalkannya karena jika tidak, manusia akan menjadi sempurna. Akhirnya dewi Uma merasuk ke dalam tubuh dewi Sukesi dan betara Guru merasuk ke dalam tubuh begawan Wisrawa hingga terjadi hubungan suami-istri yang menyebabkan ilmu tersebut gagal disampaikan. Dan dari hubungan tersebut lahirlah Rahwana, raksasa buruk rupa yang angkara murka.
Di Yunani Narcissuss dikutuk oleh para dewa jatuh cinta pada bayangannya sendiri gara-gara ia menolak cinta salah seorang dewi kayangan hingga ia mati tenggelam karena terpukau oleh cerminan wajahnya di kolam.
Dalam suatu kisah lain disebutkan seorang anak bernama Samiri diselamatkan oleh Malaikat Jibril dari kaumnya yang diazab Tuhan, kemudian anak tersebut dibesarkan dibawah pengawasan Jibril, namun ketika dewasa ia menjadi mahluk paling durhaka yang lebih dikenal dengan nama Dajjal, sementara seorang anak lain yang dibesarkan dibawah pengawasan raja angkara murka Firaun dari Mesir menjadi nabi yang agung yang bernama Musa a.s.
Kisah-kisah tersebut barangkali memang hanya mitos namun menggambarkan bahwa hidup ini dibolak-balik tetap menggelikan dan sering tidak masuk akal. Seperti halnya aku cinta dia, dia cinta kamu, kamu cinta yang lain lagi. Untuk kisah paradox yang tulen, silahkan baca Alice in the Wonderland.
Posting Komentar 0 komentar: