Friendship

Friendship
Friendship

Into the Wild

Adventure

Senin, 20 Januari 2014

0 Romantika hidup yang tidak romantis

January 11, 2014 at 10:58am
it's not evil that torture us most of the time, it's beauty. it's not the emptiness, it's the hope for fulfillment.

hidup dimulai ketika kita terjaga. seperti sebuah marathon, aku tidak bisa melihat garis finish dari tempatku berdiri sekarang. apa yang sudah kau capai? sejauh mana kau sudah berlari. bila sehari berjarak 60x60x24 dan sebanyak itu pula jantung berdetak dan udara dihembuskan, sejauh mana kau telah pergi? perjalanan ini perjalanan pergi atau perjalanan pulang? siapa yang tahu kemana perginya sang malam ketika mentari muncul di ufuk timur, siapa yang tahu kemana perginya siang ketika matahari bersembunyi. Hidup ini memang tidak mudah diterjemahkan. 5 milyar manusia melakukan perjalanan yang sama menuju akhir yang tidak mereka pahami. Aku pun tidak mengerti kenapa aku melakukan ini, terpenjara dalam sebuah pola yang disebut rutinitas. Membuka mata setiap pagi dan menutup mata di akhir hari. Saat itu yang kuinginkan hanyalah tidur dengan nyenyak, hanya untuk terbangun kembali keesokan harinya untuk merayakan rutinitas yang sama dengan sedikit fariasi di sana sini. Ini telah terjadi selama tiga puluh tahun ini. Aku selalu sadar tidak punya waktu untuk memahami semuanya. Sering terpikir untuk berkata; cukup sudah, aku keluar! namun aku sudah dididik untuk menjadi bagian dari siklus itu, dan tidak ada seorang pun bisa keluar hidup-hidup dari sistem.

secara statistik aku hidup 60x60x24x365x30= 946.080.000 detik hingga saat ini, dan detik-detik ini menjelma dalam rutinitas yang mengakar. Sebagai kehidupan itu sendiri, tubuhku adalah sebuah sistem yang dimulai jauh sebelum sebuah sel sperma diproduksi dan membuahi sel telur dan melanjutkan perjalanan hingga sekarang. Karena sel itu berasal dari kehidupan sebelumnya yang tak terputus menyambung ke belakang hingga mungkin jutaan tahun yang lalu. Jadi umurku yang sebenarnya setua alam semesta itu sendiri. Dari perjalanan yang panjang itu aku berevolusi, merekam informasi dalam setiap kehidupan yang telah lewat, dalam tiga puluh tahun ini, aku sudah banyak berubah. Sungguh manusia semakin cepat berubah dalam beberapa abad terakhir ini. Informasi ini tersimpan dalam DNA yang akan terus hidup dan berubah melanjutkan perjalanan hidupnya melalui keturunanku dan akan terus berlanjut dan berubah.

Kedudukanku di alam semesta ini barangkali seperti kedudukan sebuah sel dalam tubuh. Jutaan sel mati setiap detik namun juga lahir lebih banyak lagi. Satu sel yang mati tidak mengubah apa-apa, satu sel berevolusi menjadi kanker, dan tetap tubuh tidak terpengaruh hingga satu berkembang menjadi dua dan terus berkembang menjadi milyaran baru akan mempengaruhi sistem secara keseluruhan. Apakah aku signifikan? misalnya setiap hari aku membunuh satu manusia sepanjang hidupku, itu tidak akan mengurangi 50 milyar manunisa yang beranak pinak tiap detik, menjadi masalah ketika kelakuanku diikuti oleh individu lain yang menjalar tak terkendali seperti kanker. Dan aku sekarang sedang duduk di sini, di depan layar laptop yang salah satu tombolnya sudah rusak dan mempengaruhi dua tombol sebelahnya. Aku ingin menulis segala yang kuketahui tentang hidup ini, meskipun aku tahu ini pun tidak ada artinya meskipun usiaku sudah setua semesta. akan kulanjutkan nanti.

Posting Komentar 0 komentar:

Posting Komentar