Friendship

Friendship
Friendship

Into the Wild

Adventure

Selasa, 16 Juni 2009

0 Orang-orang Penting

Waktu berlalu begitu cepat ketika kupejamkan mata. Sebenarnya aku tidak ingin tertidur agar ia tidak meninggalkanku tanpa kusadari. Aku melewatkan banyak hal yang harusnya tidak kulewatkan. Kutempelkan gambar the beatles di dinding kamar. Dulu mereka sangat terkenal, sekarang mereka telah ditelan waktu. Masa mereka telah lewat sejak lama. Ketenaran itu tidak ada artinya sama sekali.
Memang benar setiap orang ingin dianggap penting. Setiap orang melakukan hal-hal yang akan membuatnya menjadi penting. Orang meninggikan suaranya agar ia lebih didengar orang lain. Orang bekerja dengan giat agar memperoleh uang lebih banyak atau posisi yang lebih baik dari pada orang lain, semuanya agar ia diaggap penting. Orang membuat kartu nama agar ia dikenal oleh lebih banyak lagi orang.
Manusia sebenarnya hanya membutuhkan sedikit materi untuk hidup, selebihnya hanyalah untuk pamer. Motivasinya bermacam-macam, namun pada dasarnya ia ingin menegaskan eksistensinya. The beatles masih eksis hingga sekarang, musiknya masih didengar, mereka masih dibicarakan oleh orang-orang di seluruh dunia. Apakah hal itu masih berarti bagi mereka sekarang yang sudah tidak berada di dunia ini lagi?
Barangkali hanya beberapa orang saja yang menyadari kalau aku ada di dunia ini sekarang, keluarga, teman-teman dekat, mungkin beberapa dosen. Jika aku pergi atau mati mendadak, tidak banyak orang yang tahu dan lebih sedikit lagi yang peduli.
Setiap hari aku berpikir tentang masa depan hingga aku lupa sekaranglah aku benar-benar hidup. Dan aku hanyalah satu di antara enam milyar manusia yang menginginkan sesuatu lebih baik untuk masa depan, sebuah gagasan tentang waktu yang banyak menyita waktu sekarang. Aku merasa tidak pernah melakukan sesuatu dengan cukup baik.
Pada event yang besar seperti piala dunia, kita menyaksikan ribuan orang mengelilingi sebuah lapangan yang di dalamnya terdapat dua puluh dua orang pemain sepak bola dan beberapa wasit. Dalam hal itu, orang-orang pasti menganggap bahwa dua puluh dua orang itulah yang paling penting, bukan wasit, bukan penonton, bukan wartawan, bukan tukang sapu, bukan penjaga parkir. Padahal tanpa mereka semua, permainan sepakbola tersebut tidak lebih dari permainan yang setiap hari dilakukan ketika mereka berlatih . Jika kita ambil satu konponen saja, misalnya bola, atau gawang, atau lapangan, apa saja, maka pertandingan itu tidak akan terjadi. Penonton adalah sama pentingnya dengan para pemain itu. Dan semua itu terjadi pada satu titik waktu pada rentang garis waktu yang tak seorangpun tahu di mana titik akhirnya. Semua titik-titik kejadian itu yang bersama-sama membentuk sejarah adalah hal yang pasti akan dilupakan. Apa yang penting dan berharga sekarang tidak akan bertahan lama. Barang-barang yang berhenti kita gunakan segera menjadi sampah, teman-teman dan sahabat yang berhenti kita kunjungi segera menjadi orang lain, perempuan yang berhenti kita cintai segera menjadi orang lain.
Jika sekarang aku ditanya apa yang paling penting dalam hidup ini, aku tidak bisa menjawab dengan pasti, namun akan kujawab 'cinta'. Barang-barang yang masih kita gunakan, teman-teman yang masih kita sapa, perempuan yang masih kita kagumi, buku-buku yang masih kita baca. Jika tidak cinta, semua benda itu adalah sampah, semua orang itu adalah orang asing atau musuh, semua kenangan itu adalah kejadian untuk dilupakan.

Posting Komentar 0 komentar:

Posting Komentar